Skripsi
KritikSosial Dalam Novel Lelaki Di Tengah Hujan Karya Wenru Wanhar Kajian Sosiologi Sastra
Novel Lelaki di Tengah Hujan merupakan salah satu jenis karya sastra yang dijadikan sebagai media untuk menyampaikan kritik sosial. Kritik sosial dalam novel ini mencakup berbagai masalah sosial yang menjelaskan kehidupan masyarakat, yakni kritik terhadap masalah Ekonomi, Politik, Moral dan Pendidikan. Lelaki di Tengah Hujan merupakan novel berlatar belakang perjuangan demokrasi yang menceritakan kehidupan pada masa pemerintahan presiden Soeharto yang terjadi pada tahun 1990-an. Novel ini mengisahkan tentang perjuangan tokoh utamanya yang bernama Bujang Parewa dan teman-temanya dalam menghadapi berbagai tantangan. Tidak hanya itu novel ini juga melibatkan tokoh-tokoh penting yang ikut ambil bagian untuk mewarnai cerita dalam novel ini seperti Widji Tukul, Ratna Sarumpaet dan Budiman Sudjatmiko. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana kondisi sosial masyarakat dan bagaimana kritik sosial dalam novel Lelaki di Tengah Hujan karya Wenri Wanhar. Analisi akan dikaji menggunakka teori Soekanto tentang permasalahan sosial dengan melihat karya sastra sebagai cerminan zaman berdasarkan teori Alan Swingewood.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi pustaka dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kutipan berupa kalimat, paragraf dan percakapan yang mengandung kritik sosial. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah novel Lelaki di Tengah Hujan karya Wenri Wanhar. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik baca dan catat. Data penelitian dianalisis menggunakan teori sosiologi sastra Alan Swingewood untuk melihat bagaimana kondisi sosial dalam novel dan teori Soejono Soekanto untuk melihat bagaimana kritik sosial dalam novel Lelaki di Tengah Hujan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Lelaki di Tengah Hujan karya Wenri Wanhar terdapat dua era kondisi sosial yakni (1) kondisi sosial era orde baru yang meliputi krisis politik, krisis ekonomi dan krisis sosial. (2) kondisi sosial era reformasi. Selanjutnya terdapat lima jenis kritik sosial yang ditemukan, meliputi (1) kritik sosial masalah kemiskinan, (2) kritik sosial masalah penduduk, (3) kritik sosial masalah norma, (4) kritik sosial maslah kejahatan yang meliputi penipuan, pembunuhan, dan penganiayaan. (5) Kritik sosial masalah birokrasi yang meliputi korupsi, kolusi dan nepotisme.
2014016053 | 011.75 | REFERENSI FIB | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain