Skripsi
Citra Diri Dalam Kumpulan Puisi Hal - Hal yang Pergi Karya Dahri Dahlan: Kajian Stilistika
Citra diri penyair dapat dilihat dari karya yang disajikan dalam bentuk tulisan kreatif melalui penggunaan gaya bahasa yang menunjukkan perasaan, gagasan, kesan pancaindra, lugas, imajinasi yang luas dan pengamatan tentang kenyataan hidup yang intens. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana bentuk citra diri penyair melalui penggunaan gaya bahasa pemajasan, penyiasatan struktur dan citraan dalam kumpulan puisi Hal-Hal yang Pergi Karya Dahri Dahlan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dalam analisis stilistika, dengan memilih lima judul puisi dari 39 judul puisi, yaitu: (1) Rumahmu Sepi Abadi, (2) Selamat Pagi dan Kamar yang Kehilanganmu, (3) Seperti Mengupas Kesepianku, (4) Hal-Hal yang Pergi, dan (5) Janji Seorang Demonstran untuk Kekasihnya. Teknik pengumpulan data menggunakan metode baca, penghayatan dan catat. Hasil dari penelitian ini ditemukan: (1) citra diri penyair melalui gaya bahasa pemajasan, (2) citra diri penyair melalui gaya bahasa penyiasatan struktur, dan (3) citra diri penyair melalui gaya citraan. Pemjasan perbandingan, di antaranya: (1) Simile, (2) Personifikasi, (3) Alegori dan (4) Metafora. Citra diri penyair melalui gaya pemajasan pertautan, di antaranya: (1) Metonimi dan (2) Sinekdoki. Citra diri penyair melalui pemajasan pertentangan, di antaranya: (1) Hiperbola, (2) Litotes, (3) Paradoks, (4) Ironi dan Sarkasme. Citra diri penyair melalui penyiasatan struktur, di antaranya: (1) Repetisi, (2) Paralelisme, (3) Polisidenton dan Asidenton, (4) Pertanyaan Retoris, (5) Klimaks dan Antiklimaks, (6) Antitesis. Citra diri penyair melalui gaya citraan, di antaranya: (1) Citraan Visual, (2) Citraan Gerak, (3) Citraan Pendengaran, (4) Citraan Penciuman. Citra diri penyair sangat romantik hal ini tampak menonjolkan ciri bathin, terdapat pilihan kata dalam puisi yaitu: mengingat wajahmu sedalam yang aku sanggup, seperti mengupas kesepianku, sakit sekali, gelora, kekasihku, cinta, kenangan, candu, pelukan-pelukan, sebagai pelindung, mencintai, bahagia, dan kenyataan hidup. Selain itu, kumpulan puisi “Hal-Hal yang Pergi” Karya Dahri Dahlan termasuk pada bentuk puisi bebas yang tidak terikat dengan kaidah-kaidah aturan kebahasaan seperti puisi lama. Dahri Dahlan konsisten lebih dominan menggunakan huruf kecil walaupun sesudah tanda titik, sehingga mendukung puisi ini mengandung citra diri penyair yang romatik. Bisa dilihat bahwa romantik hadir untuk memutuskan aturan kaidah-kaidah kebahasaan yang mengikat, sehingga munculnya aliran romantik, kejeniusan penyair akan dapat tumbuh dan berkembang bebas.
2014016103 | 011.75 | REFERENSI FIB | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain