Text
Dasar - Dasar Penerjeman Umum
menjelaskan hakikat penerjemahan, kompetensi penerjemahan dan proses penerjemahan, metode penerjemahan, prosedur penerjemahan transposisi, Prosedur penerjemahan modulasi, prosedur penerjemahan pemadanan berkonteks, padanan kultural, penggantian, penerjemahan dekriptif, penerjemahan fungsional dan gabungan dua atau tiga prosedur, prosedur penerjemahan metafora dan idiom, prosedur penerjemahan eksplisitasi, implisitasi, penghapusan dan penambahan, prosedur penerjemahan kalke, fonologis, dan transferensi/pungutan, dan terakhir menjelaskan ideologi penerjemahan.
Hakikat penerjemahan menjelaskan definisi penerjemahan dan definisi penjurubahasaan, definisi teks sumber, definisi teks sasaran, definisi makna, dan definisi pesan.
Kompetensi penerjemahan dan proses penerjemahan membahas berbagai kompetensi yang perlu dimiliki oleh penerjemah pemula agar dapat menjadi penerjemah profesional di kemudian hari, dan membahas proses penerjemahan. Ada 13 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang penerjemah. Namun ada kemungkinan jumlah ini bertahan di masa mendatang.
Metode penerjemahan membahas metode penerjemahan kata per kata, metode penerjemahan harfiah, metode penerjemahan setia, metode penerjemahan semantis, metode penerjemahan komunikatif, metode penerjemahan idiomatis, metode penerjemahan bebas, dan metode penerjemahan saduran.
Prosedur penerjemahan transposisi membahas pergeseran tingkat dari tingkat leksikal ke tingkat gramatikal, dari tingkat gramatikal ke tingkat leksikal, pergeseran kategori, pergeseran struktur, pergeseran kelas kata, pergeseran unit dan pergeseran intrasistem. Prosedur penerjemahan modulasi menjelaskan bagaimana modulasi sudut pandang dan modulasi cakupan makna. Prosedur penerjemahan pemadanan berkonteks, padanan kultural, penggantian, penerjemahan dekriptif, penerjemahan fungsional dan gabungan dua atau tiga prosedur berfokus pada pemberian tambahan penjelasan pada suatu produk, objek, atau istilah. Prosedur penerjemahan metafora dan idiom mempelajari bagaimana cara mengetahui pesan yang terkandung di dalam metafora dan idiom karena pesan yang terkandung tidak dapat ditebak. Prosedur penerjemahan eksplisitasi, implisitasi, penghapusan dan penambahan merupakan penambahan kejelasan atau deskripsi singkat mengenai sesuatu atau seseorang yang belum dikenal dalam bahasa dan budaya sasaran. Prosedur penerjemahan kalke, fonologis, dan transferensi atau pungutan merupakan metode penerjemahan yang tidak memerlukan konteks atau bahkan teks karena hanya terjadi pada tataran kata dan frasa.
P4002409S | 401.43 DEW d | SIRKULASI FIB (400) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain