Skripsi
An Analysis of Flouting Maxim in Doctor Strange (2016)
This research is entitled An Analysis of Flouting Maxims in Doctor Strange (2016). The purpose of this research is to describe the occurrence of flouting maxims in the film Doctor Strange (2016) and to identify the types of flouting maxims employed along with the strategies used. The design of the research was qualitative design. The data of the research itself were the words, phrases, and sentences uttered by Doctor Strange (2016) characters that contained flouting maxims. The data was collected by transcribing the dialogue and conversation that was uttered by the characters. Then, the researcher highlighted the words, phrases, and sentences that had been identified as a type of flouting maxim. The data analysis was done using Miles and Huberman's analysis stages, which are data reduction, data display, and conclusion drawing or verification. The result of the research shows that flouting maxim of relevance was the most dominant used by the characters in this film. The characters often prioritizes their interests and viewpoints over the immediate relevance of the topic at hand. This aligns with the film's exploration of communication challenges across dimensions and realities, emphasizing the consequences of miscommunication and the significance of understanding context in conversation. The use of flouting maxims, therefore, contributes to the development of the characters by highlighting their personalities and character traits and showcasing their growth and development throughout the film.
Penelitian ini berjudul An Analysis of Flouting Maxims in Doctor Strange (2016). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan terjadinya pelanggaran maksim dalam film Doctor Strange (2016) dan untuk mengidentifikasi jenis-jenis pelanggaran maksim yang digunakan beserta strategi yang digunakan. Desain penelitian ini adalah desain kualitatif. Data penelitiannya sendiri berupa kata, frasa, dan kalimat yang diucapkan tokoh Doctor Strange (2016) yang mengandung pelanggaran maksim. Pengumpulan data dilakukan dengan mentranskrip dialog dan percakapan yang diucapkan oleh para tokoh. Kemudian, peneliti menyoroti kata, frasa, dan kalimat yang teridentifikasi termasuk dalam jenis pelanggaran maksim. Analisis data dilakukan dengan tahapan analisis Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggaran maksim relevansi merupakan pelanggaran yang paling dominan digunakan oleh para tokoh dalam film ini. Karakter sering kali memprioritaskan minat dan sudut pandangnya dibandingkan relevansi langsung dengan topik yang sedang dibahas. Hal ini sejalan dengan eksplorasi film mengenai tantangan komunikasi lintas dimensi dan realitas, yang menekankan konsekuensi miskomunikasi dan pentingnya memahami konteks dalam percakapan. Oleh karena itu, penggunaan pelanggaran maksim berkontribusi pada perkembangan karakter dengan menonjolkan kepribadian dan karakter mereka serta menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan mereka di dalam film
1814025053 | 011.75 | REFERENSI FIB | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain