Skripsi
Perubahan Sosial Pada Masyarakat Suku Batak Toba Di Kota Bontang Dalam Prosesi Tua'ni Gomdamg
Kata Kunci: Taganing, Tua’ni Gondang, Kematian dan Pernikahan, Suku Batak Toba, dan Kota Bontang.
Prosesi Tua’ni Gondang merupakan rangkaian permainan musik pada awal kegiatan Pernikahan dan Kematian dalam Suku Batak Toba. Instrumen yang diguanakan pada Prosesi Tua’ni Gondang adalah Taganing. Taganing merupakan alat musik pukul menggunakan palu-palu atau Stick dan memiliki enam buah Gendang. Keenam Gendang tersebut memiliki nama masing-masing secara berurutan yaitu Tingting (gendang paling kecil), Paidua Tingting, Paitonga, Paidua Odap, Odap, dan Odap-odap (gendang paling besar). Instrumen Taganing sering digunakan pada Prosesi Tua’ni Gondang saat acara Adat Masyarakat Suku Batak Toba di Kota Bontang.
Penulis dalam melakukan penelitian menggunakan metode kualitatif selama berada di lapangan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada deskripsi holistik, yang dapat menjelaskan secara detail tentang kegiatan atau situasi apa yang sedang berlangsung. Teknik pengumpulan data dari penelitian kualitatif yaitu observasi, wawancara dan analisis dokumen.
Penulis menggunakan pendekatan Musikologi dari Leon Stein yang mengenai tentang nada, motif, dan frase. Nada pada Taganing yang berada di Kota Medan dan Bontang yaitu F – A – B – D – E – F. Motifnya kebanyakan menggunakan pengulangan pada tingkat lain (Sekuens Naik dan Turu) dan terdapat Frase Antecedent dan Consequent. Pada ranah non-musikal penulis menemukan perubahan sosial yang terjadi di prosesi Tua’ni Gondang di Masyarakat Suku Batak Toba di Kota Bontang ada dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksterna. Faktor internal adanya perubahan jumlah penduduk dan penemuan baru (Discovery&Invention). Faktor eksternal pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Penulis juga menemukan fenomena diluar teori yaitu relasi sosial, relasi sosial dimaksud adalah
1814035003 | 011.75 | REFERENSI FIB | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain