Skripsi
Mimicry and Hybridity in Shanghai Noon Film by Tom Dey
Mimicry and Hybridity in Shanghai Noon Film by Tom Dey ABSTRACT
This research is purposed to examine the mimicry and hybridity represented in Shanghai Noon film by using Homi K. Bhabha’s theory. This research is focused on how the main characters develop himself with western culture and create a new way of life. The forms of mimicry and hybridity represented by Chinese character in Shanghai Noon film are based on his practice in applying Western culture where these practice are based on to accomplish his journey. This research used a descriptive qualitative method to examine cultural adaptation by analyzing the context of the events in the story as well as how the main character with each event around him. In the Shanghai Noon film, the researcher found forms of mimicry and hybridity that the main character did for accomplish his journey. It can be seen through a view aspects such as clothes by combining cowboy’s attire and Chinese traditional attire, from language by using English as a way to communicate , and from behavior by imitating the Western’s mannerism.
Keywords: Colonial discourse, mimicry and hybridity, post-colonialism
Mimikri dan Hybriditas dalam Film Shanghai Noon oleh Tom Dey
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mimikri dan hibriditas yang direpresentasikan dalam film Shanghai Noon dengan menggunakan teori Homi
K. Bhabha. Penelitian ini difokuskan pada bagaimana tokoh utama mengembangkan diri dengan budaya barat dan menciptakan cara hidup baru. Bentuk-bentuk mimikri dan hibriditas yang direpresentasikan oleh karakter Tionghoa dalam film Shanghai Noon didasarkan pada praktiknya dalam menerapkan budaya Barat dimana praktik tersebut didasari untuk menyelesaikan perjalanannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mengkaji adaptasi budaya dengan menganalisis konteks peristiwa dalam cerita serta bagaimana tokoh utama dengan setiap peristiwa di sekitarnya. Dalam film Shanghai Noon, peneliti menemukan bentuk-bentuk mimikri dan hibriditas yang dilakukan tokoh utama dalam menyelesaikan perjalanannya. Hal ini dapat dilihat melalui aspek tampilan seperti pakaian dengan memadukan pakaian koboi dan pakaian tradisional Tionghoa, dari bahasa dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai cara berkomunikasi, dan dari perilaku dengan meniru tingkah laku Barat.
Kata kunci: Wacana kolonial, Mimikri dan hibriditas, pos-kolonial
1614025177 | 011.75 | REFERENSI FIB | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain