Skripsi
Superiority Complex Shown by Aladdin Character in Aladdin 1992 Film
Superiority Complex Shown by Aladdin Character in Aladdin 1992 Film
ABSTRACT
This research aims to analyze superiority complex theory by Alfred Adler and how it depicted using characterization of Aladdin 1992 which focuses on Superiority Complex. This research was a qualitative one with a psychoanalysis literary approach. In this research, researcher took data from Aladdin’s actions, dialogues, narrations of other characters towards the him, related to his superiority complex in the story from the film. The researcher had identified scenes that depicted three aspects of superiority complex in Aladdin’s character and interpreted how Aladdin shows his superiority complex in the story, which are self-interest, boasting and confidence, and healthy ambitious. For the characterization that shows aspects of superiority complex, there were five categories which are appearance, dialogue, external actions, internal actions and reactions from other character. Aladdin developed confidence in his life because his harsh life and poor condition, and he is confident in his skill and talent to be better than the others. After the superiority period, Aladdin finally achived his goals of becoming prince by marrying princess Jasmine and rule his life. To overcome this superiority feelings, Aladdin applying three aspects of superiority complex according to Alfred Adler’s theory. Although from the beginning of the film until the end of the film, the researcher did not find any mentions about characterization through reactions of other character.
Keywords: Aladdin film, individual psychology, superiority complex
Kompleks Superioritas yang Ditampilkan Tokoh Aladdin dalam Film Aladdin 1992
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis teori kompleks superioritas oleh Alfred Adler dan bagaimana teori tersebut digambarkan menggunakan penokohan dalam Aladdin 1992 yang berfokus pada Kompleks Superioritas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan psikoanalisis sastra. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil data dari tindakan Aladdin, dialog, narasi karakter lain terhadapnya, terkait dengan kompleks superioritasnya dalam cerita dari film tersebut. Peneliti telah mengidentifikasi adegan-adegan yang menggambarkan tiga aspek kompleks superioritas dalam karakter Aladdin dan menginterpretasikan bagaimana Aladdin menunjukkan kompleks superioritasnya dalam cerita tersebut, yaitu kepentingan diri sendiri, membual dan percaya diri, serta ambisi yang sehat. Untuk penokohan yang menunjukkan aspek kompleks superioritas, terdapat lima kategori yaitu penampilan, dialog, tindakan eksternal, tindakan internal, dan reaksi dari karakter lain. Aladdin mengembangkan rasa percaya diri dalam hidupnya karena kehidupannya yang keras dan kondisinya yang buruk, dan dia percaya diri dengan keterampilan dan bakatnya untuk menjadi lebih baik dari yang lain. Setelah masa superioritas, Aladdin akhirnya mencapai cita-citanya menjadi pangeran dengan menikahi putri Jasmine dan mengatur hidupnya. Untuk mengatasi perasaan superioritas tersebut, Aladdin menerapkan tiga aspek kompleks superioritas menurut teori Alfred Adler. Walaupun dari awal film hingga akhir film, peneliti tidak menemukan penyebutan karakterisasi melalui reaksi karakter lain.
Kata Kunci: film Aladdin, kompleks superioritas, psikologi individu
1614025054 | 011.75 | REFERENSI FIB | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain