Text
Spasi : Skripsi, Revisi, Resepsi
Banyak orang yang bilang kalau cinta memang rumit, penuh teka-teki dan semua berbau misteri. Status pekerjaan yang belum jelas akan mengantarkan cewek pada keadaan gelisah, dan berkata “Kapan kamu pindah ke Jawa?” Nah, kalau sampai keluar kalimat seperti itu, artinya kamu harus menjual tumpukan upil untuk membiayai pendidikan S2 di Perguruan Tinggi.
Begitu juga Nizar, meskipun sudah lulus dan bekerja dengan layak. Dia tetap mengalami penolakan cewek secara estafet. Usahanya menginginkan “tulang rusuk” penuh lika-liku. Pernah patah oleh keadaan yang salah. Perasaannya naik begitu tinggi seperti wahana histeria, kemudian jatuh seketika dengan tujuan tak sama.
Meski begitu, Ia yakin bahwa cinta bisa meleleh. Suka atau duka, susah atau mudah, cepat atau lambat... Semua skenario akan indah pada waktunya.
Salah satu pikiran setiap mahasiswa tingkat akhir. Setelah wisuda ya pasti akan nikah, tapi nyatanya tidak semudah itu. Ada pencapaian kecil untuk bisa sampai ke muara cinta paling terakhir, apalagi kalau bukan namanya pernikahan.
Sesuai judul, mahasiswa tingkat akhir itu identik dengan skripsi, revisi dan resepsi. Kenapa ada resepsi? Karena mahasiswa yang tidak kuat bimbingan dan revisi, akan selalu minta untuk dinikahi atau ingin cepat melamar, padahal nyatanya menikah bukan pilihan yang tepat saat revisi melanda mahasiswa. Satu-satunya cara adalah harus di hadapi.
Apakah selama skripsi pernah dihadapi dengan hal-hal yang bikin skripsi mahasiswa macet? Pasti ada, terutama soal percintaan. Sama kok kayak Nizar di dalam buku ini. Dalam buku ini, digambarkan secara umum tentang dunia mahasiswa tingkat akhir yang ceritanya si Nizar sendiri tidak tahu kedepannya mau bagaimana. Apalagi bagian susun skripsi. Beruntungnya dalam cerita ini, si Nizar masuk kampus langsung jadi PNS.
P8002398S | 813 HID s | SIRKULASI FIB (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain