Text
Kultur, Multikultur, Postkultur
KULTUR, MULTIKULTUR, POSTKULTUR
Keragaman budaya dan Imperialialisme Kapitalisme Global
Karya: Joel S. Khan
Sebagai Idola negara dunia ketiga, wacana postkolonial dipahami sebagai pemikiran yang memberi daya emansipasi terhadap warga terjajah. Wacana inn digadang-gadan sebagai perkakas yang manjur untuk keluar dari dominasi diskursus kebudayaan yang dikontruk oleh nalar kolonial. dari sinilah lahir sederet tokoh seperti Edward Said dana Talal Asad, yang melakukam kritik tajam terhadap diskursus kebudayaan di bawah klaim-klaim objektivitas, universalitas dan sejenisnya, yang di dalamnya tidak bisa dilepaskan dari kecenderungan-kecenderungan kekuasaan sebagai bentuk dan bagian dari visi kolonialisme.
Pertanyaannya, adakah wacana potkolonial uga tidak bersifat kolonial? Bila dilihat dari muasalnya, wacana postkolonial lahir dan imperialis. Dengan demikian, diskursus kebudayaan apapun, baik pluralisme, multikulturalisme maupun postkolonialisme, tidak bisa sertamerta diterima sebagai bentuk emansipasi terhadap warga negara terjajah. Bisa jadi, wacana yang nampak berpihak itu meruakan bentuk hegemoni baru. buku ini mengkritisi konsep-konsep kebudayaan yang telah mapan melalui teks-teks etnografis dengan konteks ruang dan waktu tertentu, salah satunya tentang Indonesia.
P3002214S | 306.4 KAH k | SIRKULASI FIB (300) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain