Text
The Story of Doctor Dolittle : Kisah Dokter Dolittle
Dokter Dolittle memiliki rumah dengan pekarangan yang luas. Ia mempunyai berbagai hewan peliharaan yang sangat disayanginya. Sejak ia memelihara hewan-hewan itu, banyak orang yang merasa tidak nyaman memeriksakan dirinya ke dokter itu. Akhirnya, orang pun mulai jarang mendatangi pak dokter ketika sakit. Mereka memilih mencari dokter lain yang lebih menjaga kebersihan rumahnya.
“John, bagaimana kau bisa mengharapkan orang-orang sakit itu mau datang kemari dan berobat padamu kalau kau memelihara binatang di dalam rumah? Hanya dokter gila yang ruang tamunya penuh landak dan tikus! Tadi itu pasien keempat yang diusir binatang-binatang ini. Tuan Tanah Jenkins dan Bapak Pendeta berkata tak mau datang ke rumahmu lagi, tak peduli mereka sakit parah. Kita semakin miskin setiap hari. Kalau kau terus-terusan begini, tak satu orang pun mau berobat kepadamu.” (hlm. 19)
Dokter Dolittle pun mulai mengalami kesulitan keuangan karena satu per satu pasiennya berkurang drastis. Ia diminta oleh saudara perempuannya untuk mengusir hewan-hewan peliharaannya dari rumah agar mereka bisa mendapat pemasukan dari praktik klinik pak dokter. Namun, Dokter Dolittle malah memilih untuk menghabiskan sisa uangnya demi memberi makan binatang kesayangannya.
Seorang penjual makanan kucing memberi saran agar pak dokter beralih profesi menjadi dokter hewan saja. Ia kasihan melihat pak dokter kehabisan uang. Selain itu, pak dokter juga fasih berbahasa binatang. Ia belajar dari burung nuri si Polynesia dan membuat berbagai catatan tentang bahasa binatang.
Suatu hari, pak dokter kedatangan hewan yang meminta bantuannya agar ia mengobati monyet-monyet di Afrika yang mengalami penyakit aneh. Demi mewujudkan keinginannya untuk menuju Afrika, Dokter Dolittle pun harus meminjam kapal milih nelayan kenalannya, dan berhutang pada pedagang kelontong untuk seluruh makanan yang dibutuhkannya selama perjalanan di lautan.
Pak Dokter Dolittle pun memulai petualangannya menjelajahi negeri asing. Ia tersesat di lautan, bertemu raja di Afrika, harus berhadapan dengan pangeran, selain itu ia dipenjara karena dianggap orang kulit putih yang berbahaya. Ia juga bertemu bajak laut saat di perairan. Kapalnya hampir saja karam. Beruntung ia mengenal bahasa tikus. Itu sebabnya, para tikus memperingatkannya agar segera keluar dari kapal yang akan karam. Selain itu, ia harus menyelamatkan seorang anak laki-laki dan pamannya yang kelaparan karena dikejar bajak laut.
P80022142S | 813 LOF t | SIRKULASI FIB (800) | Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2024-11-27) |
Tidak tersedia versi lain