Skripsi
Deviasi dan Foregrounding dalam Cuitan Twitter @ Cursedkidd Kajian Stilistika
ABSTRAK
Farhana, Andi Tenri Ribi. 2021. Deviasi dan Foregrounding dalam Cuitan Twitter @Cursedkidd: Kajian Stilistika. Skripsi. Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman. Pembimbing I: Ian Wahyuni, S.S., M.Hum.; Pembimbing II: Bayu Aji Nugroho, M.Hum.
Kata Kunci: cuitan Twitter @cursedkidd, deviasi, foregrounding, stilistika
Penelitian ini mengkaji fenomena bahasa gaul di kalangan remaja dalam cuitan pengguna Twitter @cursedkidd. Cuitan ini terbentuk dari ide dan pikiran @cursedkidd sendiri sehingga memiliki keunikan dan kekhasan yang berbeda dari pengguna Twitter lain. Keamatbebasan dalam cuitan @cursedkidd menghasilkan penyimpangan dalam tatanan bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi deviasi, bentuk dan fungsi foregrounding, serta faktor penyebab deviasi dan foregrounding yang terdapat di dalam cuitan atau twit pemilik akun Twitter @cursedkidd.
Jenis penelitian merupakan penelitian kepustakaan, dengan pendekatan penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian berupa kata, frasa, dan kalimat. Sumber data adalah cuitan Twitter @cursedkidd. Pengumpulan data dengan metode simak teknik baca dan catat. Analisis data penelitian adalah analisis deskriptif dengan metode agih dan metode padan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi deviasi, bentuk dan fungsi foregrounding, serta faktor penyebab deviasi dan foregrounding.
Hasil penelitian, yaitu bentuk deviasi fonologis (penghilangan, pergantian, penambahan, dan ketidakberaturan fonem), deviasi morfologis (bentuk dasar, afiksasi, reduplikasi, dan konjungsi), deviasi sintaksis (enjambemen dan unsur kalimat tidak lengkap), deviasi semantik (makna konotatif, metafora, dan personifikasi), dan deviasi grafologis (pungtuasi). Sedangkan untuk fungsi deviasi ditemukan fungsi emotif (emosi, rayuan, umpatan, dan seruan), fungsi konatif (kalimat perintah dan pernyataan), fungsi patik (pertanyaan “basa-basi”, cuaca, dan kabar), fungsi referensial (referensi makna), fungsi puitis (penataan bunyi). Ditemukan bentuk foregrounding bahasa dan tanda baca. Foregrounding bahasa mengalami repetisi pada kata “aku” dan “mam”, sedangkan foregrounding tanda baca di dalam penelitian ini merupakan sebuah temuan baru dengan pengedepanan pada sistem selain bahasa, yakni penggunaan kurung siku dan tanda koma. Untuk fungsi foregrounding ditemukan dua fungsi, yaitu fungsi emotif dan patik. Faktor penyebab terjadinya deviasi dan foregrounding diketahui tampak melalui empat faktor, yaitu faktor sosial-psikologis, faktor anutan berbahasa, faktor teknologi komunikasi dan informasi, dan faktor keinginan. Dari keempat faktor ini ketidaksesuaian teori terjadi pada faktor anutan berbahasa, karena @cursedkidd yang menjadi anutan dengan menciptakan cuitan yang mengalami penyimpangan bahasa.
1714015028 | 011.75 | REFERENSI FIB | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain