Skripsi
Pemali dalam Masyarakat Etnik Mandar di Kota Samarinda: Suatu Tijauan Semiotika
ABSTRAK
Amiruddin. 2019. Pemali dalam Budaya Masyarakat Etnik Mandar di
Samarinda Provinsi Kalimantan Timur: Kajian Semiotika. Skripsi.
Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Mulawarman. Pembimbing I: Prof. Dr. H.M Bahri Arifin, M.Hum.:
Pembimbing II: Syamsul Rijal, S.S., M.Hum.
Kata Kunci: semiotika, pemali, masyarakat etnik Mandar
Pemali (pantangan) ialah hal-hal yang dilarang atau sesuatu yang tidak
boleh dilakukan, baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatan. Setiap etnik di
Indonesia memiliki pemali yang diterapkan di setiap kegiatan sebagai wujud
kearifan dalam memaknai dan menyikapi kehidupan. Ikatan aturan tersebut lama-
kelamaan melekat dalam diri setiap masyarakat sehingga meski tidak berada di
daerah asal, aturan tersebut tetap diterapkan. Salah satu etnik di Indonesia yang
masih menerapkan pemali meski telah melakukan migrasi, yaitu etnik Mandar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemali-pemali yang masih
dilaksanakan dan menjelaskan makna tanda dalam pemali masyarakat etnik
Mandar.
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif
yang dipaparkan secara deskriptif. Data penelitian ini, yaitu pemali yang
disampaikan dan diterapkan oleh masyarakat etnik Mandar. Adapun sumber data
adalah masyarakat etnik Mandar yang telah mendiami dan menjadi penduduk di
Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Teknik pengumpulan data yang
digunakan, yaitu teknik wawancara yang dikombinasikan dengan teknik rekam
dan catat. Teknik analisis data yang digunakan, yaitu teknik analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemali-pemali yang diketahui namun
tidak diterapkan sebagian besar adalah pemali yang berhubungan dengan mata
pencaharian. Sedangkan pemali yang masih diterapkan, yaitu pemali yang
mengatur kegiatan sehari-hari. Di setiap pemali tersebut terdapat tanda-tanda yang
memiliki makna berbeda-beda sesuai dengan keyakinan, tradisi, dan lingkungan
masyarakat etnik Mandar. Makna tanda-tanda tersebut memiliki fungsi untuk
memberikan pelajaran tentang kesehatan, sopan santun, kebersihan, keselamatan,
keagamaan, keberkahan hidup, rasa syukur, hidup sosial, dan kesejahteraan
keluarga.
1414015058 | 011.75 | REFERENSI FIB | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain