Skripsi
Religiusitas dalam Mitos Upacara Adat Hudoq Dayak Bahau di Ujoh Bilang Kecamatan Long Bangun Kabupaten Mahalu
ABSTRAK
Desi, Daria Asung. 2014. Religiusitas dalam Mitos Upacara Adat Hudoq Dayak
Bahau di Ujoh Bilang Kecamatan Long Bagun Kabupaten Mahakam Ulu. Skripsi. Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Mulawarman. Pembimbing I: Dahri Dahlan, M.Hum.;
Pembimbing II: Purwanti, M.Hum.
Kata Kunci: religiusitas, mitos, upacara adat Hudoq
Hudoq bagi Suku Dayak Bahau dilakukan dengan tujuan mengundang
roh-roh kebaikan dari apau lagaan (khayangan) agar memberikan keseburan
pada tanaman sehingga mendapat hasil melimpah saat panen. Penelitian ini
memiliki rumusan masalah bagaimana makna religiusitas dalam mitos
upacara adat Hudoq Dayak Bahau di Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun,
Kabupaten Mahakam Ulu. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan makna
religiusitas dalam mitos upacara adat Hudoq Dayak Bahau di Ujoh Bilang,
Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu.
Penelitian dilaksanakan di Desa Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun,
Kabupaten Mahakam Ulu. Jenis penelitian yang digunakan berupa jenis
penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif yang
memaparkan suatu masalah sesuai dengan permasalahan yang ada pada
penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara
dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dari mencatat hasil yang didapat di
lapangan, kemudian mengklarifikasi dan menganalisis data. Sedangkan
penyajian data menggunakan teknik catat untuk mengklarifikasi data.
Berdasarkan analisis data yang sudah dilakukan maka upacara adat
Hudoq mengandung unsur religiusitas yang dapat digolongkan 1) pandangan
tentang alam semesta, 2) mudah menyakralkan objek tertentu, 3) sikap hidup
serba magis, 4) hidup penuh dengan upacara keagamaan. Adapun makna
religiusitas dari keempat poin di atas mampu membuka pandangan
masyarakat Dayak Bahau mengenai alam semesta yang dapat memberikan
pandangan bahwa selain dunia yang konkret, terdapat pula dunia yang tidak
konkret. Hal ini menjadi salah satu dasar manusia tetap menghargai alam
sekitarnya.
012/19/DES | 011.75 | REFERENSI FIB | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain