Text
Lebih Senyap dari Bisikan
Lebih Senyap dari Bisikan berkisah tentang pasang surut kehidupan keluarga Amara dan Baron. Setelah memasukin tahun-tahun awal pernikahan, mereka dijejali berbagai pertanyaan mengapa belum punya anak, meski keduanya sudah mencoba berbagai cara agar bisa hamil.
Di akhirat nanti, kalau aku ketemu Tuhan, akan kutanyakan kenapa Dia bikin tubuh perempuan seperti makanan kaleng. Kubayangkan di bawah pusar atau pantatku ada tulisan: Best Before: Mei 2026. Amara dan Baron dikepung pertanyaan mengapa belum punya anak.
Amara dan Baron menikah tanpa restu ibu Amara karena menikah beda agama. Setelah 8 tahun menanti kehamilan dengan penuh perjuangan, akhirnya Amara bisa hamil dan melahirkan anaknya. Amara melahirkan dengan normal, meski begitu perjuangannya sangat berat saat menjadi ibu muda.
Tapi, perjuangan Amara dan Baron untuk jadi orang tua dan pasangan yang ideal ternyata tidak mudah. Banyak rintangan yang menghadang mereka. Amara merasakan kelelahan yang saat menjadi ibu bagi anaknya, Yuki. Amara harus berjuang memompa asi eksklusif setiap hari selama berbulan-bulan karena harus membagi waktu dengan pekerjaannya.
Aneka usaha untuk hamil nyatanya telah mereka lakukan, dari yang normal hingga ekstrem. Namun, persoalan tidak selesai tatkala Amara hamil dan melahirkan. Ada yang tidak ditulis di buku panduan menjadi orangtua, ada yang tidak pernah disampaikan di utas Program Hamil.
Lebih Senyap dari Bisikan merupakan novel kedua Andina Dwifatma, setelah Semusim, dan Semusim Lagi (2013)—pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta. Novel ini membuka mata pembaca dengan kisah Amara dan pahit manis kehidupan perempuan dalam menemukan apa yang berharga.
P8002439S | 813 DWI l | SIRKULASI FIB (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain