Text
Hard Evidence : Bukti Kuat
woow....untuk kerjaan jurnalis investigatif, mba Pamela menggambarkan dg pas di cerita ini lewat tessa.
tadinya tessa hanya akan mampir membeli kopi di pom bensin kala tengah malam (tessa ini maniak kopi) dan langsung pulang. ternyata, nasib mengantarkannya menjadi saksi mata pembunuhan seorang gadis muda spanyol yg sempet meminta tolong pada tessa untuk menyelamatkan dirinya.
terguncang sudah pasti. tapi bersikeras menyelidiki siapa gadis itu, kenapa gadis itu keluar tengah malam mencari pertolongan, membuat insting jurnalis tessa muncul.
yang bikin gregetnya adalah ketika tessa selama menyelidiki kasus itu, dirinya tetap memperlihatkan sisi manusiawi, menangis. yup, kegigihan tessa mencari berita dg sifatnya gampang tersentuh mbuat cerita ini terasa nyata.
belum lagi isu bersebrangan antara keinginan seorang jurnalis untuk membuka kejahatan lewat media agar para pelakunya tidak bisa bersembunyi VS keinginan polisi untuk menahan kejadian kejahatan belum tersebar ke publik demi menangkap pelaku kejahatan. isu ini tergambarkan dg baik lewat kegigihan tessa dan ngototnya Julian menahan informasi, yg toh sia sia saja karena tessa bisa melakukannya sendirian.
gila, lewat cerita ini jadi ngeh gimana kehidupan seorang jurnalis investigatif. kira-kira di indonesia seperti ini ga ya ? (ngebayangin kalau ada penulis indo yg tertarik mbuat cerita ini,)
untuk romancenya sih sudah kebaca. tapi ngeliat gimana sosok tessa dan julian sama2 berasal dari kelas bawah, gimana dahaganya mereka memiliki keluarga normal tapi seperti masih belum layak mendapatknnya, tetap kisah mereka bukan romance biasa.
P80022126S | 813 CLA h | SIRKULASI FIB (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain