Text
10 Kuliah Agama Islam: Panduan Menjadi Cendikiawan Mulia dan Bahagia
Mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI), meskipun hanya 2 SKS dalam jenjang perkuliahan di strata-1 (S1) memegang peranan penting mewujudkan tujuan pendidikan seperti yang tertera pada UU N0. 20 tahun 2003 (tentang Sistem Pendidikan Nasional) dan UU No.12 Tahun 2012 (tentang Pendidikan Tinggi). Kata-kata “beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berilmu” mengindikasikan perlunya pendidikan agama (dalam hal ini agama Islam) yang komprehensif.
Di antara berbagai buku yang membahas materi perkuliahan agama Islam, ada sebuah buku yang berjudul 10 Kuliah Agama Islam karya Dr. Adian Husaini. Buku ini dapat menjadi panduan bagi para dosen, orangtua, dan mahasiswa untuk memberikan wawasan mendasar tentang Islam, keilmuan, ibadah, dakwah, juga tentang kenegaraan. Sepuluh topik yang ada dalam buku ini, terinspirasi dari pengalaman pribadi penulis sebagai guru, dosen dan ketua program studi. Namun menurut penulis, buku yang paling menginspirasi dalam penulisan buku tersebut adalah “Empat Kuliah Agama di Perguruan Tinggi” karya Prof. Dr. H.M. Rasjidi.
Buku berisi 292 halaman ini berisi 10 topik membahas berbagai isu hangat yang diperbincangkan di kalangan mahasiswa dan kaum muslimin Indonesia pada umumnya. Sepuluh topik yang dibahas pada buku ini adalah:
Mengapa Kita Muslim? (Paparan konsep Islam sebagai agama wahyu)
Jangan Lepaskan Islam! (Paparan konsep Tauhid dan tantangan modernitas)
Semua Agama Menyembah Tuhan Yang Sama? (Studi kritis atas paham Pluralisme Agama)
Sang Nabi, Teladan Abadi (Paparan konsep kenabian)
Al-Qur’an Menjawab Tantangan Zaman (Paparan konsep wahyu: studi komparatif)
Bangkit, dan Jadilah Pemimpin! (Paparan konsep manusia teladan)
Sains Islam, Sudah Saatnya! (Paparan konsep Ilmu dalam Islam)
Kita Keturunan Nabi, bukan Monyet! (Paparan konsep Sejarah)
Tegakkan Kebenaran, Lawan Kemungkaran! (Paparan konsep Pendidikan)
Berislam dan BerIndonesia (Adab bernegara dalam Islam)
Pada bagian pertama, penulis menjelaskan bahwa konsep Islam sebagai satu-satunya agama wahyu adalah konsep yang menarik. Barangkali, banyak yang terjebak dengan pembagian agama samawi dan ardhi yang memasukkan Kristen dan Yahudi sebagai agama samawi. Akan tetapi, dalam topik ini dipaparkan bukti-bukti bahwa Islam-lah satu-satunya agama wahyu “the only genuine revealed religion” sebagaimana diuraikan Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas dalam bukunya, The Prolegomena to the Metaphysics of Islam.
Selanjutnya di bagian kedua, kita akan diajak melihat berbagai serangan terhadap keimanan dari masa ke masa. Jika zaman dulu Bilal disiksa karena keimanan, maka ujian keimanan sekarang berbeda dari sebelumnya. Dipaparkan usaha-usaha pemurtadan dari masa ke masa, dari mulai penyerangan fisik sampai pemikiran dan ide-ide terstruktur yang menyesatkan. Topik ini menarik karena membantu kita mengenali usaha-usaha pemurtadan (dan agar kita mampu menghindarinya).
Lalu masuk bagian ketiga, pembaca diajak memahami salah satu tantangan keimanan yang lebih spesifik yaitu paham Pluralisme Agama. Menurut penulis, topik ini perlu dibahas khusus karena begitu gencarnya penyebaran paham ini, karena paham ini dianggap seolah-olah menjadi solusi untuk mengatasi konflik antarumat beragama. Dalam pembahasan ini disampaikan, kritik tajam dari berbagai tokoh agama termasuk fatwa MUI yang mengharamkan paham tersebut. Penulis menegaskan, dengan hujjah-hujjah yang jelas dan sederhana pun para mahasiswa akan memahami kekeliruan paham Pluralisme Agama.
Pada bagian keempat, pembahasan yang disampaikan terkait salah satu tema pokok dalam akidah Islam yaitu iman kepada kenabian Nabi Muhammad SAW. Pada pembahasan ini, penulis tidak hanya membahas dalil-dalil naqli terkait keimananan terhadap nubuwwah Nabi Muhammad SAW, namun juga membahas terkait konsep “uswah hasanah” yang hanya dimiliki oleh Islam. Karena keimanan kepada Nabi Muhammad merupakan pintu masuk dari beberapa aspek keimanan lainnya dan Nabi Muhammad SAW adalah penerima wahyu dari seluruh ajaran-ajaran Islam, maka penulis menyampaikan bagaimana dahsyatnya serangan-serangan dan fitnah kepada Nabi Muhammad SAW sepanjang zaman, khususnya yang datang dari oknum-oknum di negara-negara Barat sampai saat ini.
Pada bagian kelima buku terbitan Pro-U Media Yogyakarta ini, penulis menguraikan tantangan dan serangan terhadap Al Qur’an sepanjang zaman, mulai dari kaum musyrik Quraisy, para orientalis, sampai oknum-oknum akademisi di Indonesia. Penulis menyampaikan bagaimana pelecehan terhadap Al Qur’an dilakukan secara terang-terangan. Dengan membaca uraian pada bab ini, keyakinan pembaca terhadap kemukjizatan Al Qur’an akan semakin kuat, serta semakin bersemangat untuk mengkaji Al Qur’an.
Masuk bagian keenam, penulis mengajak dan memotivasi para mahasiswa agar mengerahkan segenap potensi yang diberikan Allah SWT untuk menjadi manusia terbaik. Karena para mahasiswa adalah salah satu bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan. Dengan adanya tuntutan peran strategis di tengah masyarakat, maka para mahasiswa harus terus meningkatkan keimanan dan kompetensi sesuai bidangnya.
Pada bagian ketujuh, penulis mengajak pembaca untuk diskusi terkait gagasan dan perkembangan gerakan Islamisasi Ilmu, yang saat ini sudah berkembang pesat di berbagai kampus. Pembahasan ini diuraikan untuk membuktikan bahwa Sains Islam sebagai koreksi dari Sains Sekuler adalah bentuk sains yang tepat untuk mengantarkan mahasiswa menjadi ilmuwan yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia sesuai dengan tuntutan tujuan pendidikan tinggi. Dalam bagian ini, penulis mengungkapkan Sains Islam juga telah diterapkan dalam pengajaran Sains di berbagai sekolah dan melahirkan sejumlah Doktor yang secara khusus membidangi masalah Sains Islam ini.
Pada bagian kedelapan, penulis membahas kajian kritis berdasarkan kajian Filsafat Ilmu dalam Islam atas konsep sejarah asal usul manusia. Kajian secara ontologis, epistemologis, dan aksiologis membuktikan anggapan manusia sekarang merupakan kelanjutan dari perkembangan makhluk sebelumnya bernama hominid, sejenis kera bukan hanya tidak benar, namun juga sangat merusak pola pikir keilmuan mahasiswa. Kekeliruan tersebut, menurut penulis akan melahirkan berbagai kekeliruan berikutnya dalam penentuan bahan ajar di berbagai bidang keilmuan. Penulis juga mengajak mahasiswa untuk mempelajari sejarah dengan benar, hal tersebut agar para mahasiswa menyadari tugasnya sebagai Khalifatullah, pejuang yang melanjutkan misi kenabian.
Selanjutnya di bagian kesembilan, penulis mendorong mahasiwa menyadari tugas mereka sebagai pejuang penegak kebenaran (amar ma’ruf nahyi munkar). Konsep pendidikan Islam yang dicontohkan Lukmanul Hakim mengajarkan, pembentukan para pejuang penegak kebenaran sepatutnya dilakukan dari pendidikan keluarga. Dalam bagian ini, penulis berharap mahasiswa menyadari akan tanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warga negara untuk berjuang menegakkan kebenaran.
Pada bagian kesepuluh, penulis memaparkan tentang konsep adab bernegara dalam Islam. Pada bagian terakhir ini, penulis menguraikan bagaimana mendorong mahasiwa untuk menjadi muslim yang baik dan sekaligus warga negara Indonesia yang baik. Tidak terjebak dalam cara pandang sekuler dan ekstrem dalam memahami kehidupan berbangsa dan bernegara. Bagian ini pun memaparkan, bagaimana konsep-konsep kenegaraan yang adil dan beradab, sebagaimana telah dirumuskan oleh para pahlawan nasional para pendiri bangsa. Rumusan-rumusan konsep keislaman dan kenegaraan para tokoh muslim para pendiri bangsa ini perlu dipahami dan dikembangkan lebih jauh, khususnya dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dan universitas-universitas Islam.
Buku berjudul 10 Kuliah Agama Islam merupakan buku yang layak dibaca dan direkomendasikan untuk menjadi panduan bagi para dosen, pendidik, pengelola lembaga pendidikan dan para aktivis Pendidikan. Sepuluh topik dalam buku ini merupakan materi yang relevan sebagai bekal para mahasiswa untuk menjadi insan yang beriman, bertakwa, berakhlakul karimah, dan berilmu sesuai dengan Tujuan Pendidikan Tinggi yang tertuang dalam undang-undang. Wallahu a’lam.
P2001831S | 297.01 HUS s | SIRKULASI FIB (200) | Tersedia |
P2001831S2 | 297.01 HUS s C2 | SIRKULASI FIB (200) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain