Text
Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses
Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya. Ilmu ini juga sering disebut linguistik umum. Artinya, ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa saja, seperti bahasa jawa atau bahasa arab, melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya.
Disiplin linguistik merupakan kegiatan ilmiah, karena disiplin linguistik sudah mengalami tiga tahap perkembangan yaitu tahap spekulasi, tahap observasi dan klasifikasi, dan tahap perumusan teori.
Setiap kegiatan yang bersifat ilmiah tentu mempunyai objek. Begitu juga dengan linguistik, yang mengambil bahasa sebagai objeknya. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri.
Dalam buku ini penulis akan membahas mengenai fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan sejarah dan aliran linguistik. Fonolosi adalah bidang linguistik yang memepelajari, menganalisis dan memebicarakan runtunan bunyi-bunyi bahasa. Menurut hierarki satuan bunyi yang menjadi objek studinya, fonologi dibedakan menjadi fonetik dan fonemik. Secara umum fonetik biasa dijelaskan sebagai cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Kemudian, menurut urutan proses terjadinya bunyi bahasa itu, dibedakan adanya tiga jenis fonetik, yaitu fonetik artikulatoris, fonetik akustik, dan fonetik auditoris. Namun dalam buku ini hanya akan menjelaskan mengenai pembahasan fonetik artikulatoris yang membahas mengenai alat ucap, proses fonasi, tulisan fonetik, klasifikasi bunyi, unsure suprasegmental, dan silabel. Sedangkan fonemik adalah cabang studi fonologi yang memperlajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna.
Morfologi adalah bagian linguistik yang mempelajari morfem. Morfologi membahas seluk beluk morfem, bagaimana cara menentukan sebuah bentuk adalah morfem atau bukan bagaimana morfem-morfem itu berproses menjadi kata. Morfem adalah satu satuan bentuk terkecil yang mempunyai arti. Untuk menentukan sebuah satuan bentuk adalah morfem atau bukan, kita harus membandingkan bentuk tersebut di dalam kehadirannya dengan bentuk-bentuk lain, serta harus mengetahui atau mengenal maknanya. Bentuk-bentuk realisasi yang berlainan dari morfem yang sama disebut alomorf. Morf dan alomorf adalah dua buah nama untuk sebuah bentuk yang sama. Morf adalah nama untuk semua bentuk yang belum diketahui statusnya, sedangkan alomorf adalah nama untuk bentuk tersebut kalau sudah diketahui status morfemnya. Morfem-morfem dalam setiap bahasa dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa criteria, yaitu berdasarkan kebebasannya, keutuhannya, maknanya dan sebagainya.
Sintaksis membicarakan kata dalam hubungannya dengan kata lain, atau unsur-unsur lain sebagai suatu satuan ujaran. Dalam pembahasan sintaksis yang biasa dibicarakan adalah (1) struktur sintaksis, mencakup masalah fungsi, kategori, dan peran sintaksis serta alat-alat yang digunakan dalam membangun struktur itu, (2) satuan-satuan sintaksis yang berupa kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana, dan (3) hal-hal yang lain yang berkenaan dengan sintaksis, seperti masalah modus, aspek, dan sebagainya.
Semantik, dengan objeknya yakni makna, berada di seluruh atau disemua tataran yang bangun membangun ini, makna berada di dalam tataran fonologi, morfologi, dan sintaksis. Menurut teori yang dikembangkan dari pandangan Ferdinand de Saussure bahwa makna adalah ‘pengertian’ atau ‘konsep’ yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda linguistik. Karena bahasa itu digunakan untuk berbagai kegiatan dan keperluan dalam kehidupan bermasyarakat, maka makna bahasa itu pun menjadi bermacam-macam bila dilihat dari segi atau pandangan yang berbeda. Maka ada beberapa jenis makna yang dibahas dalam buku ini yaitu, (1) makna leksikal, gramatikal, dan kontekstual, (2) makna referensial dan non-referensial, (3) makna denotatif dan konotatif, (4) makna konseptual dan asosiatif, (5) makna kata dan istilah, (6) makna idiom dan peribahasa. Relasi makna adalah hubungan semantic yang terdapat antara satuan bahasa yang satu dengan satuan bahasa lainnya. Dalam pembicaraan tentang relasi makna ini biasanya dibicarakan masalah-masalah yang disebut sinonim, antonim, polisemi, homosemi, hiponimi, ambiguiti, dan redundansi.
Dalam sejarah perkembangannya, linguistik dipenuhi dengan berbagai aliran, paham, pendekatan, dan teknik penyelidikan yang dari luar tampaknya sangat ruwet, saling berlawanan, dan membingungkan. Linguistik Tradisional dalam linguistik sering dipertentangkan dengan istilah struktural. Terbentuknya tata bahasa tradisional melalui masa yang sangat panjang mulai zaman Yunani sampai masa menjelang munculnya linguistik modern di sekitar akhir abad ke-19. Aliran linguistik dari zaman purba sampai zaman mutakhir ini dikategorikan menjadi tiga aliran, yaitu (1) Linguistik tradisional, istilah tradisional dalam linguistik sering dipertentangkan dengan istilah struktural. Terbentuknya tata bahasa tradisional melalui masa yang sangat panjang mulai dari zaman Yunani sampai masa menjelang munculnya linguistik modern di sekitar akhir abad ke-19. (2) Linguistik strukturalis, mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan cirri atau sifat khas yang dimiliki bahasa itu. (3)Linguistik transformasional, perubahan total terjadi dengan lahirnya linguistik transformasional yang mempunyai pendekatan dan cara yang berbeda dengan linguistik struktural.
Dalam buku ini, materi yang diberikan adalah pengertian, hakikat, dan struktur bahasa secara umum. Artinya, bukan struktur bahasa tertentu, melainkan struktur bahasa sebagai alat komunikasi verbal yang hanya dimiliki manusia, sehingga dapat menambah pengetahuan pembaca secara umum mengenai linguistik. Secara umum disini bukan berarti pembahsan yang disajikan akan melebar luas, akan tetapi dibatasi dengan kebutuhan yang hendak dicapai. Buku ini cocok bagi penerjemah, pengarang, penyusun kamus, wartawan atau sebagai apapun yang berkenaan dengan bahasa, yang hendak mempelajari linguistik secara otodidak karena disetiap bab nya dijelaskan dengan rinci. Buku ini juga cocok untuk pelajar, mahasiswa ataupun guru bahasa, karena disertai dengan soal-soal untuk menambah daya ingat.
Namun sangat disayangkan sekali, buku mengenai linguistik yang sangat langka ditemukan di pasar buku Indonesia berpenampilan tidak menarik, mulai dari font yang digunakan serta masih banyaknya kalimat yang susah dipahami.
P1001510S | 415 | SIRKULASI FIB | Tersedia |
P1001510S2 | 415 | SIRKULASI FIB | Tersedia |
P1001510S3 | 415 CHA s c3 | SIRKULASI FIB | Tersedia |
P1001510S4 | 415 CHA s C4 | SIRKULASI FIB (400) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain